Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AS (CFTC) membuat gebrakan dengan mencabut dua arahan kebijakan yang sempat menjadi dasar pengawasan ketat derivatif aset digital. Keputusan ini, berlaku efektif sejak 1 Maret 2025, dianggap sebagai angin segar bagi industri kripto di tengah komitmen pemerintahan Trump mendorong inovasi finansial berbasis blockchain. Pencabutan Staff Advisory No. 23-07 dan No. 18-14 ini menghapus kerangka yang sebelumnya mewajibkan lembaga kliring dan pertukaran untuk menerapkan standar pengawasan khusus pada produk turunan kripto.
Latar Belakang Arahan yang Dicabut
Pada Mei 2023, Divisi Kliring dan Risiko (DCR) CFTC menerbitkan Staff Advisory No. 23-07 yang mewajibkan lembaga kliring memperkuat analisis risiko untuk kontrak derivatif berbasis aset digital. Arahan ini menekankan tiga aspek utama:
- Pemantauan likuiditas aset dasar secara real-time
- Sistem mitigasi risiko untuk volatilitas ekstrem
- Persyaratan margin yang lebih ketat
Sementara itu, Staff Advisory No. 18-14 yang dirilis pada 2018 fokus pada kewajiban pencatatan transaksi derivatif mata uang virtual oleh pertukaran terdaftar. Kedua aturan ini dinilai membatasi ruang gerak platform karena biaya kepatuhan yang tinggi dan kerumitan administratif.
Mengapa CFTC Mengubah Haluan?
Menurut pernyataan resmi CFTC, pencabutan ini dilakukan untuk menyelaraskan regulasi derivatif tradisional dan digital. Sebelumnya, arahan yang spesifik untuk kripto dianggap menciptakan “diskriminasi regulasi” dibandingkan instrumen keuangan lain. Brian Lee, Komisaris CFTC, menyatakan: “Pendekatan terfragmentasi justru menimbulkan ketidakpastian pasar. Kami ingin menciptakan ekosistem yang konsisten, di mana inovasi bisa tumbuh dengan pengawasan proporsional.”
Keputusan ini sejalan dengan Instruksi Eksekutif Presiden Trump pada Januari 2025 yang mendorong regulator untuk menghapus aturan “usang” yang menghambat perkembangan teknologi finansial. Administrasi saat ini menilai aset digital sebagai tulang punggung ekonomi masa depan, sehingga diperlukan fleksibilitas regulasi.
Dampak Langsung ke Pasar Kripto
Pencabutan arahan CFTC membawa tiga perubahan utama:
- Pengurangan Biaya Operasional: Platform seperti CME Group dan Bakkt tidak lagi wajib mengalokasikan dana besar untuk sistem pemantauan khusus kripto.
- Peningkatan Likuiditas: Dengan persyaratan margin yang lebih fleksibel, volume perdagangan derivatif kripto diprediksi naik 40-60% dalam 6 bulan.
- Ekspansi Produk Turunan: Bursa berpeluang meluncurkan kontrak berjangka opsi kripto eksotis tanpa hambatan birokrasi.
Namun, beberapa analis mengingatkan risiko. Dr. Amanda Wu dari Stanford Law School memperingatkan: “Pelonggaran aturan kliring bisa memicu krisis likuiditas jika terjadi koreksi pasar besar-besaran, mirip dengan kasus LTCM tahun 1998.”
Respons Komunitas Kripto
Keputusan CFTC disambut positif oleh pelaku industri. Sam Bankman-Fried, CEO FTX, menyebut langkah ini sebagai “kemenangan bagi desentralisasi.” Sementara itu, CEO Coinbase, Brian Armstrong, mengapresiasi transparansi CFTC dalam proses revisi kebijakan.
Di sisi lain, kelompok investor rital menyuarakan kekhawatiran. “Tanpa pengawasan ketat, bagaimana kami bisa yakin bahwa derivatif kripto tidak dimanipulasi?” tanya Marta Lim, ketua Asosiasi Investor AS.
Masa Depan Regulasi Derivatif Kripto
CFTC menegaskan bahwa pencabutan arahan bukan berarti lepas tangan. Sebaliknya, regulator akan menerapkan “Prinsip Pengawasan Berbasis Risiko” yang berlaku untuk semua instrumen derivatif, termasuk kripto. Pendekatan ini dianggap lebih adil karena:
- Memprioritaskan pengawasan pada produk dengan kompleksitas tinggi
- Mempertimbangkan ukuran dan dampak sistemik masing-masing platform
- Mengadopsi teknologi AI untuk pemantauan transaksi real-time
Administrasi Trump juga dikabarkan sedang menyusun RUU Payung yang akan mengintegrasikan regulasi aset digital di bawah CFTC dan SEC, dengan pembagian kewenangan yang jelas.
Penutup:
Pencabutan dua arahan CFTC ini bukan sekadar perubahan kebijakan teknis, melainkan cerminan pergeseran filosofi regulasi AS di era digital. Dengan memprioritaskan konsistensi dan inovasi, langkah ini berpotensi mengembalikan dominasi AS dalam pasar kripto global yang sempat terkikis oleh regulasi ketat di masa lalu. Namun, kesuksesan kebijakan ini akan diuji oleh kemampuan menjaga keseimbangan antara kebebasan inovasi dan stabilitas sistem keuangan.