Presiden El Salvador, Nayib Bukele, memicu spekulasi setelah membalas sebuah unggahan di X (sebelumnya Twitter) yang menyebut rencana kunjungannya ke Amerika Serikat bulan depan. Dalam cuitan yang kini viral, Bukele menyatakan kesediaannya bertemu Presiden Donald Trump sambil menyelipkan humor khas: “Saya akan membawa beberapa kaleng Coca Cola Diet, minuman favoritnya.” Meski Gedung Putih belum mengonfirmasi secara resmi, respons blak-blakan pemimpin 42 tahun ini dianggap sebagai sinyal kuat menuju pertemuan bersejarah antara dua figur kontroversial yang sama-sama mendorong adopsi Bitcoin.
Latar Belakang Bukele: Dari “Presiden Millennials” ke Pelopor Bitcoin
Sejak terpilih pada 2019, Bukele dikenal sebagai pemimpin disruptif. Dengan gaya komunikasi santai di media sosial dan kebijakan radikal—seperti mengadopsi Bitcoin sebagai mata uang resmi El Salvador pada 2021—ia kerap dijuluki “presiden pertama era digital”. Langkahnya itu menuai kritik dari IMF namun mendapat dukungan komunitas kripto global. Di tengah tekanan inflasi dan utang negara, Bukele justru menggandeng perusahaan blockchain untuk membangun “Bitcoin City”, kota pintar bertenaga vulkanik.
Trump dan Cryptocurrency: Antara Skeptisisme dan Peluang
Sementara Trump, yang sebelumnya menyebut Bitcoin sebagai “penipuan”, tampak berubah haluan. Dalam kampanye pemilihan 2024, ia mulai merangkul aset digital dengan janji mengurangi regulasi kripto jika terpilih. Analis melihat ini sebagai strategi meraih pemilih muda dan investor teknologi. Pertemuan dengan Bukele—sosok yang sukses memanfaatkan Bitcoin untuk menarik investasi asing—bisa menjadi momentum bagi Trump untuk menguatkan narasi pro-inovasi finansial.
Di Balik Coca Cola Diet: Diplomasi Informal ala Bukele
Selain isu kripto, sorotan media tertuju pada candaan Bukele soal membawa Coca Cola Diet untuk Trump. Minuman ini memang dikenal sebagai kesukaan mantan presiden AS ke-45 itu, yang pernah menyimpan stok di Ruang Oval. “Ini bukan sekadar hadiah, tapi simbol pendekatan personal Bukele dalam diplomasi,” ujar María López, pakar hubungan internasional dari Universitas El Salvador. “Dia menggunakan bahasa populer untuk meruntuhkan formalitas politik tradisional.”
Mengapa Pertemuan Ini Penting?
- Legitimasi Bitcoin: Kunjungan ini bisa menjadi pengakuan tidak langsung AS terhadap kebijakan Bukele, meski Departemen Keuangan AS sebelumnya memperingatkan risiko pencucian uang melalui aset kripto.
- Investasi AS di El Salvador: Tahun 2023, perusahaan AS seperti Strike dan Bitfinex mulai berinvestasi di infrastruktur Bitcoin negara tersebut. Dukungan Trump mungkin membuka pintu bagi lebih banyak startup blockchain.
- Isu Migrasi: El Salvador adalah sumber utama migran ilegal ke AS. Kolaborasi keamanan dan ekonomi bisa menjadi bahan tawar-menawar Bukele untuk memperlambat arus ini.
- Pertarungan Pengaruh Geopolitik: Kedekatan dengan AS mungkin menjadi strategi Bukele mengimbangi hubungan China yang semakin intens di Amerika Latin.
Reaksi Pasar dan Komunitas Kripto
Kabar pertemuan tersebut langsung menggoyang pasar. Nilai Bitcoin melonjak 4,2% dalam 24 jam pasca-cuitan Bukele, mencapai level tertinggi dalam sebulan terakhir. “Ini bukti bahwa kolaborasi politik bisa menjadi katalis bagi adopsi massal kripto,” kata Javier Molina, analis senior eToro. Di forum Reddit, komunitas menyambut hangat, dengan salah satu pengguna menulis: “Bukele dan Trump adalah duo tak terduga yang mungkin mengubah masa depan uang.”
Tantangan dan Kritik
Namun, tidak semua pihak optimis. LSM Keuangan Transparan mengingatkan bahwa pertemuan ini berisiko mengabaikan isu demokrasi di El Salvador, di mana Bukele dituding otoriter setelah memenjarakan 76.000 orang dalam “perang melawan geng”. Selain itu, kebijakan Bitcoin El Salvador masih kontroversial: 70% bisnis dilaporkan tetap menggunakan dolar AS, dan dompet digital pemerintah, Chivo, dinilai rentan peretasan.
Apa Selanjutnya?
Jika pertemuan terealisasi, agenda utama kemungkinan mencakup:
- Pembahasan regulasi bersama untuk transaksi kripto lintas negara.
- Kerja sama keamanan siber melawan kejahatan finansial digital.
- Potensi pinjaman AS untuk mendukung stabilitas ekonomi El Salvador.
Pakar hukum internasional, Dr. Carlos Mendez, memprediksi: “Ini bisa menjadi awal dari blok politik baru yang mendorong desentralisasi finansial, dengan AS dan El Salvador sebagai pionir.”
Kesimpulan
Pertemuan Bukele-Trump bukan sekadar diplomasi konvensional. Di balik guyonan Coca Cola Diet dan cuitan singkat, tersimpan pertaruhan besar pada masa depan uang digital dan reposisi El Salvador di peta geopolitik. Apakah ini akan menjadi babak baru dalam sejarah finansial global, atau sekadar manuver politik sesaat? Jawabannya mungkin terletak pada seberapa jauh kedua pemimpin ini berani menantang status quo.