Javier Milei Diperiksa Hakim Sandra Arroyo Salgado Terkait Skandal “Pump and Dump” Aset LIBRA: Ini Fakta Lengkapnya

Javier Milei Diperiksa Hakim Sandra Arroyo Salgado Terkait Skandal “Pump and Dump” Aset LIBRA: Ini Fakta Lengkapnya

Presiden Argentina Javier Milei kini menjadi sorotan penyelidikan hukum setelah Hakim Sandra Arroyo Salgado membuka dokumen resmi terkait dugaan keterlibatannya dalam skandal manipulasi aset kripto LIBRA. Kasus ini disebut sebagai salah satu skema “Pump and Dump” terbesar dalam sejarah pasar kripto Argentina, yang turut menjerat sekutu politik utama Milei, termasuk saudara perempuannya, Karina Milei.

Latar Belakang Skandal LIBRA: Dari Koin Meme hingga Runtuhnya Kepercayaan Pasar

LIBRA, aset kripto yang awalnya dipromosikan sebagai “koin kebebasan finansial”, mulai menarik perhatian investor pada awal 2024. Proyek ini mengklaim diri sebagai alternatif terhadap mata uang fiat Argentina yang dianggap Milei dan pendukungnya sebagai “bentuk penindasan bank sentral”. Namun, pada Februari 2025, harga LIBRA tiba-tiba anjlok 98% dalam 72 jam, memicu kerugian kolektif senilai $450 juta.

Investigasi awal menemukan pola transaksi mencurigakan yang mengarah pada skema klasik pump and dump: sekelompok pelaku sengaja memompa harga melalui promosi agresif di media sosial dan pernyataan politik, lalu menjual aset secara besar-besaran sebelum pasar kolaps. “Ini bukan sekedar volatilitas kripto biasa, tapi penipuan terstruktur yang melibatkan aktor berpengaruh,” tegas Hakim Sandra Arroyo Salgado dalam konferensi pers kemarin.

Milei di Bawah Teropong: Transaksi Mencurigakan dan Aset Tak Terungkap

Hakim Sandra mengonfirmasi bahwa timnya sedang memetakan pergerakan aset Milei selama periode kritis November 2024 hingga Februari 2025. Dokumen yang diperoleh Liputan6 menunjukkan, setidaknya 12 dompet kripto anonim terhubung dengan lingkaran dalam Milei melakukan pembelian LIBRA sebelum harga melonjak.

Yang menjadi pertanyaan publik adalah transaksi senilai $2,3 juta yang dilakukan melalui platform offshore di Panama. Meski Milei membantah kepemilikannya, hakim menemukan jejak transfer dana dari yayasan yang dikelola Karina Milei ke bursa kripto tersebut. “Kami sedang menelusuri apakah dana kampanye atau sumber pemerintah disalahgunakan,” tambah Sandra.

Karina Milei dan Jaringan Pendukung Swasta: Mata Rantai yang Terabaikan?

Penyelidikan ini juga mengarah pada Karina Milei, yang selama ini dikenal sebagai “penasihat bayangan” sang presiden. Laporan dari Comisión Nacional de Valores (CNV) mengungkap bahwa tiga perusahaan milik Karina tercatat sebagai market maker LIBRA di bursa lokal. Aktivitas perdagangan mereka meningkat 1.200% tepat sebelum skandal pecah.

Tak hanya itu, Hakim Sandra menyita dokumen rahasia yang menunjukkan pertemuan antara Karina dengan Hayden Davis—pembuat pasar AS yang kini menjadi buronan Interpol. Davis, melalui pengacaranya, mengaku hanya “memberikan konsultasi teknis” tanpa mengetahui agenda tersembunyi.

Dampak Pasar dan Ekonomi: Kripto Anarkis vs. Regulasi Ketat

Skandal LIBRA disebut memperburuk krisis likuiditas di sektor keuangan Argentina. Nilai peso Argentina terdepresiasi 22% terhadap dolar AS sejak Februari, sementara Bank Central melaporkan arus modal keluar kripto mencapai $1,2 miliar.

“Kasus ini membuktikan bahwa filosofi anti-bank sentral Milei justru membuka celah bagi kejahatan terorganisir,” kritik Eduardo Levy Yeyati, ekonom Universitas Torcuato di Tella. Sebaliknya, pendukung Milei berargumen bahwa ini adalah konspirasi lawan politik untuk menggagalkan reformasi moneternya.

Proses Hukum: Dari Gugatan Perdata hingga Ancaman Pemakzulan

Selain penyelidikan pidana, tujuh gugatan perdata telah diajukan oleh investor LIBRA yang menuntut ganti rugi kolektif senilai $300 juta. Para penggugat menyebut Milei dan timnya “secara sistematis menciptakan ilusi pertumbuhan” melalui wawancara media dan cuitan provokatif.

Di kongres, oposisi mulai mengumpulkan tanda tangan untuk membentuk panitia khusus pemakzulan. Namun, proses ini diprediksi alot mengingat koalisi Milei masih menguasai 55% kursi legislatif.

Respons Milei: “Ini Adalah Serangan terhadap Kebebasan”

Dalam pidato darurat di Casa Rosada, Milei membantah semua tuduhan dan menyebut penyelidikan ini sebagai “kudeta hukum”. “Mereka tidak bisa mengalahkan kami di kotak suara, jadi mereka menciptakan musuh palsu bernama LIBRA,” serunya di depan ribuan pendukung.

Tim hukum Milei mengklaim bahwa transaksi mencurigakan tersebut adalah bagian dari “strategi diversifikasi aset presiden” yang legal. Mereka juga menuduh Hakim Sandra berpihak pada mantan presiden Alberto Fernández.

Apa Selanjutnya?

Hakim Sandra diperkirakan akan memanggil Milei untuk memberikan kesaksian dalam dua minggu ke depan. Sementara itu, tekanan internasional meningkat setelah Financial Action Task Force (FATF) memasukkan Argentina dalam daftar pengawasan khusus terkait pencucian uang melalui kripto.

Pakar hukum konstitusi, Dr. Mariana Rodríguez, memperingatkan: “Jika bukti kuat ditemukan, Pasal 90 Konstitusi memberi hak pada kongres untuk menunda presiden dari jabatannya selama proses hukum berlangsung.”

Skandal LIBRA bukan hanya ujian bagi Milei, tetapi juga titik balik bagi masa depan aset kripto di Argentina. Seperti kata Sandra Arroyo Salgado: “Di balik jargon kebebasan, bisa jadi ada penjara baru yang dibangun oleh para penipu.”

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *