World Liberty Financial (WLFI) Uji Coba Stablecoin USD1 di BNB Chain, Didukung Penuh oleh Donald Trump

World Liberty Financial (WLFI) Uji Coba Stablecoin USD1 di BNB Chain, Didukung Penuh oleh Donald Trump

Dunia keuangan terdesentralisasi (DeFi) kembali dihebohkan dengan kehadiran proyek anyar yang diklaim “revolusioner”. World Liberty Financial (WLFI), platform DeFi yang didukung mantan Presiden AS Donald Trump dan putra-putranya, sedang menguji stablecoin USD1 di jaringan BNB Chain. Uji coba ini terungkap melalui data on-chain yang dilacak oleh Lookonchain, menunjukkan aktivitas transfer mencuri perhatian dari dompet publik Wintermute.

Trump dan Keluarga Masuk Arena Kripto
WLFI, yang sejak peluncurannya pada awal 2024 disebut-sebut sebagai “game changer” di sektor keuangan digital, semakin mengukuhkan eksistensinya setelah berhasil menggaet figur politik sekaliber Donald Trump. Dalam beberapa wawancara sebelumnya, Trump menyebut WLFI sebagai “masa depan ekonomi Amerika yang mandiri”. Dukungan ini tidak hanya simbolis. Putra Trump, Donald Trump Jr. dan Eric Trump, aktif terlibat dalam pengembangan strategi pemasaran proyek, termasuk kampanye edukasi DeFi di negara bagian konservatif.

Uji Coba USD1: Dari Ethereum ke BNB Chain
Menurut pantauan Lookonchain, dompet milik Wintermute—perusahaan market maker kripto ternama—telah melakukan serangkaian transaksi uji coba dengan USD1. Yang menarik, uji coba ini mencakup transfer antar jaringan (cross-chain) antara Ethereum dan BNB Chain. Sebanyak 150.000 USD1 dikirim dari Ethereum ke alamat di BNB Chain, lalu dibagi ke beberapa dompet kecil.

“Uji coba cross-chain adalah langkah krusial untuk memastikan stabilitas dan keamanan USD1 sebelum diluncurkan ke publik,” jelas Zak Folkman, Co-Founder WLFI, dalam keterangan tertulis. Folkman juga mengisyaratkan kolaborasi teknis dengan Chainlink, khususnya dalam pemanfaatan oracle untuk mempertahankan nilai peg USD1 terhadap dolar AS.

Rahasia di Balik Kesuksesan Penjualan Token $550 Juta
Mengawali Maret 2025, WLFI mengguncang pasar dengan mencatatkan penjualan token senilai $550 juta hanya dalam 72 jam. Token WLFI, yang berfungsi sebagai governance dan akses premium ke fitur platform, ludes diburu investor institusional maupun ritel. Folkman menyebut angka ini “baru 30% dari target tahunan”, menegaskan bahwa ini baru permulaan.

“Kami sedang membangun ekosistem yang tidak hanya fokus pada keuntungan, tetapi juga kebebasan finansial bagi masyarakat kecil,” tambahnya. Dalam sebuah diskusi tertutup dengan Sergey Nazarov, Pendiri Chainlink, Folkman mengaku telah menyiapkan setidaknya tiga pengumuman besar yang akan dirilis sebelum Q2 2025. Meski enggan membeberkan detail, ia menjanjikan “integrasi layanan DeFi yang belum pernah ada sebelumnya”.

Kemitraan Strategis dengan Chainlink dan Aave
Kolaborasi WLFI dengan raksasa blockchain seperti Chainlink dan Aave menjadi tulang punggung pengembangan USD1. Chainlink, melalui oracle-nya, akan memastikan price feed USD1 tetap stabil dan transparan. Sementara, integrasi dengan Aave memungkinkan pengguna meminjamkan atau meminjam aset digital dengan USD1 sebagai jaminan.

“Stablecoin tidak cukup hanya stabil. Ia harus bisa berinteraksi dengan berbagai protokol DeFi tanpa gesekan,” papar Nazarov dalam podcast TechFront. Menurutnya, kombinasi antara dukungan politik Trump dan infrastruktur teknis WLFI bisa menjadi model baru adopsi kripto di tingkat federal.

Dukungan Politik: Bumerang atau Berkah?
Keikutsertaan Trump dalam proyek kripto menuai pro-kontra. Sebagian komunitas melihatnya sebagai momentum legimitasi DeFi di mata regulator AS. Namun, kritikus seperti Eleanor Terrell, Analis Kebijakan Blockchain di Harvard, mengingatkan risiko politisasi. “Kripto harusnya tetap netral. Ketika figur politik terlalu dominan, bisa memicu bias regulasi,” ujarnya.

WLFI tampaknya menyiasati hal ini dengan membentuk dewan pengawas independen yang melibatkan mantan anggota SEC dan praktisi hukum kripto. Langkah ini diharap bisa menjaga netralitas proyek di tengah panasnya tahun pemilu AS 2025.

Teknologi di Balik USD1: Tidak Hanya Sekadar Stablecoin
Berbeda dengan stablecoin kebanyakan yang mengandalkan collateral aset fiat atau algoritma, USD1 mengadopsi model hybrid. Sebanyak 80% cadangan disimpan dalam surat utang pemerintah AS yang di-backing emas, sementara 20% lainnya diinvestasikan dalam portofolio likuid seperti saham teknologi dan obligasi korporasi.

“Model ini memastikan stabilitas sekaligus pertumbuhan nilai cadangan,” jelas Folkman. Setiap USD1 juga dirancang untuk bisa dikonversi langsung ke token berbasis RWA (Real-World Assets), seperti properti atau logam mulia, melalui partner WLFI.

Apa Selanjutnya untuk WLFI?
Selain peluncuran USD1, roadmap WLFI 2025 mencakup pembukaan kantor pusat di Miami dan Zurich, serta program edukasi DeFi untuk 100.000 masyarakat di daerah pedesaan AS. Proyek ini juga dikabarkan sedang merancang stablecoin berbasis emas digital, meski tim belum mengonfirmasi secara resmi.

Dengan dukungan pemain besar, arsitektur teknis mumpuni, dan strategi marketing yang agresif, WLFI berpotensi menjadi pemain utama di DeFi. Namun, tantangan terbesarnya tetap sama: menjaga kepercayaan publik di tengah fluktuasi pasar dan dinamika politik yang tidak pasti.

Satu hal yang pasti: dunia sedang menunggu “pengumuman besar” yang dijanjikan Folkman. Apakah ini akan mengubah wajah DeFi selamanya? Jawabannya mungkin datang lebih cepat dari yang kita duga.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *