Trump Tetaskan Ambisi AS Jadi Kiblat Crypto Global: Cadangan Bitcoin dan Regulasi Stablecoin Jadi Senjata

Trump Tetaskan Ambisi AS Jadi Kiblat Crypto Global: Cadangan Bitcoin dan Regulasi Stablecoin Jadi Senjata

Presiden Donald Trump menorehkan sejarah sebagai kepala negara Amerika Serikat (AS) pertama yang menyampaikan pidato di konferensi cryptocurrency. Melalui sambungan video pada Digital Asset Summit, Jumat (1/3/2025) pukul 10:40 ET, Trump menggaungkan ambisi negeri Paman Sam menjadi “negara adikuasa Bitcoin” sekaligus “ibu kota Crypto dunia”.

Dalam pidato berdurasi 15 menit itu, Trump mendesak Kongres segera merampungkan regulasi stablecoin yang ia sebut sebagai “warisan abad ke-21”. Tak hanya itu, ia juga mengumumkan rencana kontroversial: pembentukan Cadangan Bitcoin Strategis (CBS) untuk mengamankan dominasi AS di pasar aset digital.

Regulasi Stablecoin: Antara Inovasi dan Pengawasan Ketat
Trump menegaskan, RUU stablecoin yang sedang digodok harus menjadi prioritas. “Kita perlu aturan yang sederhana, masuk akal, dan tidak mencekik inovasi,” ujarnya. Rancangan undang-undang ini diyakini akan mengatur penerbit stablecoin dengan mekanisme transparan, termasuk audit cadangan aset bulanan dan kewajiban lisensi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) AS.

Kebijakan ini dinilai sebagai respons atas kegagalan proyek stablecoin algoritmik seperti TerraUSD pada 2022. “Kita tak boleh ulangi kesalahan masa lalu. Stablecoin harus benar-benar stable,” tambah Trump, disambut tepuk tangan peserta summit.

Cadangan Bitcoin Strategis: Langkah Revolusioner atau Gamalan?
Lebih mengejutkan, Trump mengusulkan pembentukan CBS — lembaga yang berfungsi mirip Strategic Petroleum Reserve, tetapi untuk Bitcoin. Cadangan ini akan dibentuk dengan membeli Bitcoin secara bertahap dari pasar, terutama saat harga terkoreksi.

“Kita harus akumulasi aset digital saat orang lain panik. Ini cara memaksimalkan nilai untuk rakyat AS,” tegasnya. Meski tak merinci alokasi anggaran, sumber Gedung Putih menyebut proposal awal mencakup pengadaan 100.000 BTC (senilai sekitar $5,8 miliar) dalam fase pertama.

Analis: Langkah Berisiko Tapi Potensial Ubah Peta Crypto
Lo Kheng Hong, pakar investasi yang kerap menjadi rujukan, menyebut kebijakan Trump “berani tapi penuh tantangan”. “Cadangan Bitcoin bisa jadi pisau bermata dua. Jika harga melonjak, AS untung besar. Tapi jika anjlok, anggaran negara bisa jebol,” ujarnya via telekonferensi.

Namun, ia mengapresiasi langkah regulasi stablecoin. “Ini sinyal bahwa AS serius merangkul crypto, bukan sekadar memusuhi seperti era Biden dulu,” tambah Lo.

Dolar Digital vs Bitcoin: Pertarungan Mata Uang Masa Depan
Kebijakan Trump ini dinilai sebagai bagian dari perang mata uang digital. Sejak 2023, AS telah meluncurkan proyek digital dollar, tetapi perkembangannya kalah cepat dari China dengan e-CNY-nya. Dengan CBS, AS mungkin ingin menjadikan Bitcoin sebagai alternatif cadangan devisa di era ekonomi digital.

“Bitcoin adalah emas digital. Jika AS menguasai persediaannya, mereka bisa kontrol harga global,” jelas Jane Smith, kepala strategi Blockchain.com.

Pasar Bereaksi Positif: Bitcoin Tembus $60.000
Pengumuman Trump langsung memicu reaksi pasar. Harga Bitcoin melonjak 12% dalam 3 jam, menembus level $60.000 untuk pertama kalinya sejak Januari 2025. Aset kripto lain seperti Ethereum dan Solana juga menguat masing-masing 8% dan 15%.

Namun, beberapa analis mengingatkan kenaikan ini bisa volatil. “Pasar masih waspadai risiko politis. Regulasi stablecoin butuh kompromi di Kongres,” kata Michael Saylor, CEO MicroStrategy.

Warisan Biden vs Visi Trump: Beda Haluan Regulasi
Kebijakan Trump ini menandai perubahan drastis dari era Presiden Joe Biden (2021-2025), yang cenderung skeptis terhadap crypto. Di bawah Biden, Securities and Exchange Commission (SEC) menggugat puluhan platform crypto atas pelanggaran sekuritas.

Trump justru menjadikan crypto sebagai bagian strategi ekonomi. “Ini bukan sekadar soal teknologi, tapi pertarungan geopolitik. Siapa yang kuasai crypto, ia kuasai masa depan,” tukasnya dalam pidato.

Tantangan ke Depan: Dari Legislasi hingga Keamanan Siber
Meski ambisius, agenda Trump menghadapi sejumlah rintangan. Di Kongres, fraksi Partai Demokrat masih resisten terhadap RUU stablecoin, khawatir aturan terlalu longgar. Isu keamanan juga mengemuka, mengingat peretasan terhadap platform crypto masih marak.

“Kita akan bangun firewall terkuat untuk proteksi aset digital negara,” janji Trump, tanpa merinci teknis pelaksanaannya.

Apa Artinya Bagi Investor dan Pelaku Industri?
Bagi investor ritel, kebijakan ini bisa jadi angin segar. Regulasi yang jelas mungkin membuka pintu untuk ETF crypto lebih banyak. Pelaku usaha juga diuntungkan dengan kepastian hukum, meski harus bersiap dengan standar operasional yang lebih ketat.

Namun, pengamat mengingatkan agar masyarakat tak gegabah. “Volatilitas tetap tinggi. Diversifikasi dan riset mendalam tetap kunci,” pesan Lo Kheng Hong.

Melihat ke Depan: AS vs China di Arena Crypto
Dengan langkah Trump, persaingan AS-China di sektor crypto diprediksi memanas. Negeri Tirai Bambu sendiri telah meluncurkan yuan digital dan mulai akumulasi Bitcoin sejak 2024. Pertarungan dua raksasa ini mungkin menentukan masa depan sistem keuangan global.

Seperti kata Trump menutup pidatonya: “Ini bukan akhir, bahkan bukan awal akhir. Ini awal dari awal.” Kalimat yang mungkin tepat menggambarkan babak baru perang mata uang digital.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *