Texas Sahkan RUU Cadangan Bitcoin SB21, Langkah Bersejarah Integrasi Aset Digital ke Keuangan Negara Bagian

Texas Sahkan RUU Cadangan Bitcoin SB21, Langkah Bersejarah Integrasi Aset Digital ke Keuangan Negara Bagian

Dalam langkah yang disebut sebagai terobosan bersejarah, Senat Texas secara resmi mengesahkan RUU Cadangan Bitcoin SB21 pada Kamis (27/2/2025). Undang-undang ini mengizinkan negara bagian untuk menyimpan Bitcoin sebagai bagian dari cadangan keuangannya, menjadikan Texas sebagai salah satu pemerintahan subnasional pertama di Amerika Serikat yang mengadopsi cryptocurrency ke dalam strategi investasi resmi.

RUU tersebut, yang disetujui dengan dukungan mayoritas dua partai, mencerminkan komitmen Texas untuk memimpin inovasi finansial di tengah gelombang adopsi aset digital global. “Ini bukan sekadar kebijakan, tapi pernyataan visi: Texas adalah masa depan ekonomi digital,” ujar Senator Republik John Carter, salah satu sponsor utama RUU ini.

Apa Isi RUU SB21?

Berdasarkan dokumen resmi yang dirilis oleh Kantor Gubernur, RUU SB21 mencakup tiga pilar utama:

  1. Otoritas Investasi Bitcoin: Departemen Keuangan Texas diberi mandat untuk mengalokasikan sebagian dari dana cadangan negara bagian ke Bitcoin. Pembelian akan dilakukan bertahap, dengan batas maksimal 1% dari total cadangan pada tahun pertama.
  2. Standar Penyimpanan Aman: Bitcoin yang dimiliki negara bagian wajib disimpan dalam cold wallet (dompet offline) dengan sistem multi-signature. Setiap transaksi harus disetujui oleh tiga pihak terpisah: Departemen Keuangan, Badan Audit Negara Bagian, dan komite ahli independen.
  3. Transparansi Publik: Laporan kepemilikan Bitcoin akan dipublikasikan triwulanan, termasuk detail harga pembelian, nilai pasar terkini, dan biaya penyimpanan.

“Kami tidak ingin ini jadi Wild West. Kerangka hukum yang ketat kami siapkan untuk memastikan akuntabilitas,” tegas Carter dalam konferensi pers.

Mengapa Texas Pilih Bitcoin?

Langkah ini tidak datang tiba-tiba. Sejak 2022, Texas secara agresif membangun ekosistem crypto melalui insentif pajak untuk perusahaan pertambangan Bitcoin dan regulasi ramah blockchain. Gubernur Greg Abbott bahkan pernah menyebut Bitcoin sebagai “emas digital abad ke-21”.

Menurut analisis Lembaga Kebijakan Ekonomi Texas, setidaknya ada tiga alasan strategis di balik SB21:

  • Lindung Nilai Inflasi: Dengan cadangan devasa USD 50 miliar, Texas ingin mengurangi ketergantungan pada dolar AS yang rentan inflasi.
  • Daya Tarik Investasi: Kebijakan ini diharap memperkuat posisi Texas sebagai hub teknologi finansial, menarik perusahaan crypto seperti Coinbase atau MicroStrategy.
  • Diversifikasi Risiko: Bitcoin, meski volatil, memiliki korelasi rendah dengan aset tradisional seperti saham atau obligasi.

Tantangan dan Kritik

Meski mendapat sorotan positif dari komunitas crypto, beberapa ekonom mengingatkan risiko kebijakan ini. Dr. Laura Porter dari Universitas Texas di Austin memperingatkan: “Volatilitas harga Bitcoin bisa menggerus cadangan jika tidak dikelola hati-hati. Penurunan 50% dalam sebulan bukan hal mustahil.”

Kritik juga datang dari kelompok lingkungan. Penambangan Bitcoin di Texas yang mengandalkan energi fosil dinilai bertentangan dengan komitmen netral karbon 2030. “Ini kemunduran. Bitcoin Texas harusnya didukung energi terbarukan,” protes Direktur GreenTex, Maria Gonzalez.

Perbandingan dengan Negara Bagian Lain

Texas bukan pionir absolut. Wyoming sejak 2023 telah mengizinkan pemerintah daerah menyimpan crypto, sementara Florida menerima pembayaran pajak dalam Bitcoin. Namun, skala Texas berbeda. Alokasi 1% cadangan setara dengan USD 500 juta—sepuluh kali lipat anggaran serupa di Wyoming.

“Texas punya pengaruh politik dan ekonomi untuk jadi contoh nasional. Jika sukses, negara bagian lain akan mengikuti,” kata Michael Saylor, CEO MicroStrategy, dalam wawancara eksklusif.

Bagaimana Mekanisme Penyimpanannya?

Pertanyaan kritisnya: bagaimana negara bagian menyimpan aset digital yang rentan peretasan? RUU SB21 menjawab ini dengan skema tiga lapis:

  1. Cold Storage: 95% Bitcoin disimpan di dompet offline yang terisolasi dari internet.
  2. Multi-Signature Wallet: Untuk mengakses dana, diperlukan izin dari tiga kunci berbeda yang dipegang oleh institusi terpisah.
  3. Audit Berkala: Perusahaan keamanan siber independen akan melakukan penetration test setiap enam bulan.

“Model ini lebih aman dari banyak exchange komersial,” klaim Amanda Richter, pakar keamanan blockchain dari Rice University.

Dampak ke Pasar Crypto

Pengumuman ini langsung menggoyang pasar. Harga Bitcoin melonjak 8% dalam 24 jam pasca-pengesahan, mencapai level USD 85.000—tertinggi sejak November 2024. Analis memperkirakan aliran dana institusional ke crypto akan meningkat, terutama dari entitas pemerintah daerah.

“Texas memberi sinyal bahwa Bitcoin adalah aset sah. Ini game-changer untuk legitimasi crypto,” tutur Changpeng Zhao, pendiri Binance.

Apa Langkah Selanjutnya?

Departemen Keuangan Texas disebutkan akan mulai mengakumulasi Bitcoin mulai Juni 2025. Mekanisme pembelian dirancang otomatis: 0.2% dari pendapatan minyak bumi bulanan akan dikonversi ke Bitcoin via exchange terdaftar.

Namun, jalan tak sepenuhnya mulus. Koalisi LSM yang dipimpin Transparency Now mengancam gugatan hukum, menyebut RUU ini “berisiko dan tidak konstitusional”.

Masa Depan Keuangan Negara Bagian

Jika Texas berhasil, model cadangan Bitcoin bisa jadi blueprint global. Negara seperti El Salvador dan Afrika Tengah yang sudah mengadopsi Bitcoin sebagai alat pembayaran sah mungkin akan meniru strategi penyimpanan Texas.

“Kami di garis depan revolusi keuangan. Ini baru babak pertama,” tandas Gubernur Abbott.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *