Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) secara resmi menghentikan penyelidikan terhadap Gemini, platform pertukaran aset kripto, tanpa mengajukan tuntutan hukum. Keputusan serupa juga berlaku untuk tiga perusahaan lain: Opensea, Robinhood, dan Uniswap. Langkah ini dianggap sebagai sinyal perubahan pendekatan regulator dalam mengawasi industri aset digital yang kerap dianggap kontroversial.
Meski demikian, Cameron Winklevoss, salah satu pendiri Gemini, justru melayangkan kritik pedas. Ia menuntut pertanggungjawaban regulator yang, menurutnya, telah menghambat pertumbuhan industri crypto selama bertahun-tahun melalui kebijakan “tumpul dan tidak proporsional”.
Denda Besar Meski Bebas Tuntutan
Meski terbebas dari tuntutan SEC, Gemini tidak sepenuhnya lolos dari sanksi. Perusahaan tersebut sepakat membayar denda $5 juta kepada Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AS (CFTC) pada Mei 2024 terkait tuduhan pelanggaran aturan derivatif crypto. Sementara itu, mitra bisnis Gemini, Genesis, diharuskan membayar $38 juta ke CFTC atas praktik perdagangan yang dianggap “menyesatkan”.
Winklevoss menyoroti ironi dalam keputusan ini. “SEC menghabiskan waktu bertahun-tahun menyelidiki kami, menghabiskan uang publik, hanya untuk akhirnya tidak menemukan kesalahan. Tapi di saat yang sama, CFTC justru meminta kami membayar jutaan dolar tanpa kejelasan dasar hukum,” ujarnya dalam pernyataan tertulis.
Regulasi vs Inovasi: Konflik yang Tak Berujung?
Winklevoss menuding SEC telah bertindak “sebagai hakim sekaligus algojo” dengan menerapkan standar ganda. Menurutnya, lembaga itu kerap menggunakan pendekatan “regulation by enforcement” (regulasi melalui penegakan hukum) alih-alih menyusun pedoman jelas bagi industri. Akibatnya, perusahaan crypto AS kesulitan berinovasi karena ketakutan akan tuntutan mendadak.
“Lihatlah bagaimana SEC menggugat Ripple, Coinbase, atau Binance. Semua dilakukan tanpa aturan yang transparan. Ini bukan tentang perlindungan investor, tapi pertarungan kekuasaan,” tambahnya.
Keputusan menghentikan penyelidikan ke empat perusahaan crypto ini menuai beragam tafsir. Sebagian pengamat melihatnya sebagai upaya SEC untuk meredakan ketegangan dengan industri setelah serangkaian kekalahan di pengadilan, seperti kasus Ripple. Namun, lainnya menduga ini bagian dari strategi baru Ketua SEC Gary Gensler untuk fokus pada kasus berpotensi kemenangan tinggi.
Masa Depan Regulasi Crypto: Lebih Lunak atau Semu?
Data dari firma analisis CryptoQuant menunjukkan, sejak 2021, SEC telah mengeluarkan denda senilai $2,8 miliar ke perusahaan crypto. Namun, 72% kasus diselesaikan tanpa pengakuan kesalahan dari terdakwa. Pola ini, menurut pengacara sekuritas Laura Brookover, mencerminkan kelemahan sistem regulasi saat ini.
“Regulator seperti SEC dan CFTC saling berebut yurisdiksi atas crypto, tetapi tidak ada yang mau membuat aturan main yang pasti. Perusahaan terjebak dalam ketidakpastian, dan investor akhirnya yang dirugikan,” jelas Brookover.
Kritik Winklevoss juga menyentuh aspek politik. Dalam wawancara podcast akhir Juni, ia menyebut SEC “terobsesi mengejar perusahaan crypto AS” sementara lembaga serupa di Uni Eropa dan Singapura telah merilis regulasi progresif. “AS sedang tertinggal. Jika terus begini, inovasi akan lari ke luar negeri,” katanya.
Namun, tidak semua pihak sepakat dengan narasi ini. “Keputusan SEC tidak serta-merta berarti mereka melunak. Ini hanya berarti bukti yang ada tidak cukup untuk tuntutan pidana. Tapi pengawasan ketat terhadap crypto tetap akan berlanjut,” tegas John Stark, mantan pejabat SEC yang kini menjadi konsultan kepatuhan.
Titik Balik atau Gimmick Semata?
Pasca keputusan ini, komunitas crypto ramai memperdebatkan apakah SEC benar-benar berubah atau sekadar taktik publik relations. Beberapa mencatat, dalam sebulan terakhir, SEC justru memperketat aturan untuk dana crypto yang diatur ETF, menunjukkan sikap ambivalen.
Winklevoss sendiri belum berniat melunak. Ia menggalang dukungan melalui Gemini untuk menggugat balik SEC dengan alham “penyalahgunaan wewenang”. “Ini bukan tentang Gemini atau saya. Ini tentang memastikan regulator tidak bisa menghancurkan industri hanya karena ketidaktahuan mereka,” tukasnya.
Sementara itu, para investor crypto berharap keputusan terbaru SEC menjadi awal dari era hubungan lebih konstruktif antara regulator dan pelaku industri. Tapi, seperti kata pepatah di Wall Street, “trust, but verify” — percaya, tapi tetap verifikasi.