CEO Bybit, Ben Zhou, mengonfirmasi bahwa platform pertukaran aset kripto (exchange) tersebut telah berhasil memulihkan cadangan Ethereum (ETH) menyusul insiden keamanan senilai $1,4 miliar yang terjadi baru-baru ini. Dalam unggahan di akun X (sebelumnya Twitter) pada 24 Februari, Zhou menegaskan bahwa Bybit akan segera merilis laporan bukti cadangan (proof of reserve/POR) terbaru yang diaudit untuk memverifikasi kepemilikan aset klien secara 1:1.
“Bybit telah sepenuhnya memulihkan persediaan ETH. Laporan POR baru yang diaudit akan segera diterbitkan untuk menunjukkan bahwa Bybit kembali ke 100% 1:1 pada aset klien,” tulis Zhou dalam pernyataannya. Langkah ini disebut sebagai upaya transparansi untuk memastikan kepercayaan pengguna setelah insiden yang mengguncang platform tersebut.
Konfirmasi Zhou sejalan dengan laporan dari firma analitik blockchain, Lookonchain. Menurut firma tersebut, Bybit mengisi kembali cadangan ETH melalui kombinasi pembelian over-the-counter (OTC), simpanan dari pemilik aset kripto berskala besar (whale), serta pinjaman dari sejumlah exchange ternama seperti Binance, Bitget, dan HTX. Proses pemulihan ini dilakukan dalam tempo singkat untuk meminimalkan dampak terhadap likuiditas pengguna.
Meski cadangan ETH telah kembali normal, Bybit dikabarkan masih terus memperkuat upaya pemulihan dengan meluncurkan program hadiah 10% bagi pengguna yang membantu melacak dana hilang. Selain itu, platform tersebut juga membekukan sebagian dana yang berhasil diidentifikasi sebagai aset curian.
“Kami berkomitmen untuk memastikan keamanan aset klien adalah prioritas utama. Seluruh tim bekerja tanpa henti untuk memitigasi risiko dan memulihkan kepercayaan,” tambah Zhou.
Insiden ini kembali menyoroti pentingnya mekanisme bukti cadangan dan audit transparan di industri aset kripto, terutama pascaruntuhnya sejumlah platform akibat ketidakcocokan antara aset klien dan cadangan. Dengan pulihnya cadangan ETH, Bybit berharap dapat mempertahankan reputasinya sebagai salah satu exchange terpercaya di pasar global.
