Pakistan tengah menjajaki penggunaan teknologi blockchain untuk meningkatkan sistem transfer uang internasional, yang merupakan sektor utama bagi perekonomian negara tersebut. Bilal bin Saqib, penasihat utama Menteri Keuangan dan anggota Dewan Crypto Pakistan (PCC), menyatakan bahwa solusi ini dapat mengurangi waktu dan biaya transfer yang sangat signifikan.
Setiap tahun, warga Pakistan di luar negeri mengirim miliaran Dollar AS kembali ke rumah untuk menghidupi keluarga mereka dan berkontribusi pada ekonomi lokal. Pada tahun 2023-24, pengiriman uang dari diaspora Pakistan diperkirakan melebihi 31 miliar Dollar AS. Namun, sistem saat ini menghadapi tantangan besar, terutama terkait dengan biaya tinggi yang dikenakan pada setiap transaksi. Biaya transfer dapat melebihi 5% dari jumlah yang ditransfer, yang menjadi beban tambahan bagi pengirim dan penerima.
Potensi Teknologi Blockchain dalam Pengiriman Uang
Penerapan teknologi blockchain di sektor pengiriman uang ini dinilai dapat mengurangi biaya transaksi secara signifikan. Dengan menggunakan sistem berbasis blockchain, proses transfer uang dapat dilakukan dengan lebih cepat dan efisien, mengurangi kebutuhan akan perantara yang sering kali menambah biaya.
“Blockchain menawarkan transparansi dan keamanan yang lebih baik, serta memungkinkan transaksi dilakukan secara langsung antara pengirim dan penerima. Ini akan mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan transaksi dan menurunkan biaya yang harus dibayar oleh pengirim,” ungkap Bilal bin Saqib dalam sebuah wawancara.
Dampak Ekonomi dari Pengurangan Biaya Transfer
Pengurangan biaya transfer uang dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap perekonomian Pakistan. Dengan lebih banyak uang yang sampai ke tangan keluarga penerima, mereka dapat meningkatkan daya beli dan berkontribusi lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi lokal.
“Setiap persen yang dapat kita hemat dari biaya transfer akan langsung berdampak pada kehidupan sehari-hari keluarga di Pakistan. Ini bukan hanya tentang uang yang dikirim, tetapi juga tentang meningkatkan kualitas hidup,” tambah Saqib.
Tantangan dalam Implementasi
Meskipun potensi penggunaan blockchain sangat menjanjikan, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi dalam implementasinya. Salah satunya adalah kebutuhan untuk membangun infrastruktur yang memadai dan memastikan bahwa semua pihak yang terlibat dalam proses transfer uang, termasuk bank dan lembaga keuangan, siap untuk beradaptasi dengan teknologi baru ini.
“Pendidikan dan pelatihan bagi semua pemangku kepentingan sangat penting. Kami perlu memastikan bahwa semua orang memahami cara kerja blockchain dan manfaatnya,” jelas Saqib.
Langkah Selanjutnya untuk Pakistan
Pemerintah Pakistan, bersama dengan Dewan Crypto Pakistan, sedang dalam proses merumuskan kebijakan yang mendukung penggunaan teknologi blockchain dalam pengiriman uang. Ini termasuk kolaborasi dengan perusahaan teknologi dan lembaga keuangan untuk mengembangkan solusi yang dapat diimplementasikan secara luas.
“Langkah ini adalah bagian dari visi kami untuk memodernisasi sistem keuangan Pakistan dan menjadikannya lebih inklusif. Kami percaya bahwa dengan memanfaatkan teknologi blockchain, kami dapat menciptakan sistem yang lebih efisien dan transparan,” tutup Saqib.
Kesimpulan
Inisiatif Pakistan untuk menjajaki penggunaan teknologi blockchain dalam sistem transfer uang internasional menunjukkan komitmen negara tersebut untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya dalam sektor yang sangat penting bagi perekonomian. Dengan potensi penghematan yang signifikan, langkah ini tidak hanya akan menguntungkan pengirim dan penerima, tetapi juga dapat memberikan dorongan yang diperlukan bagi pertumbuhan ekonomi lokal. Jika berhasil, Pakistan dapat menjadi contoh bagi negara lain dalam mengadopsi teknologi inovatif untuk meningkatkan sistem keuangan mereka.
