ETF Litecoin spot milik Canary Capital resmi muncul dalam sistem Depository Trust and Clearing Corporation (DTCC), lembaga kliring dan penyimpanan sekuritas terbesar di Amerika Serikat. Produk yang diberi kode saham LTCC ini menandai persiapan infrastruktur kritis sebelum ETF Litecoin bisa mulai diperdagangkan di bursa AS. Namun, persetujuan akhir dari Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) masih menjadi kunci peluncurannya.
Pendaftaran di DTCC dianggap sebagai langkah teknis penting karena lembaga ini bertugas memastikan transaksi saham, obligasi, atau ETF berjalan lancar melalui sistem kliring dan penyelesaian. “Ini seperti mengantri untuk mendapatkan tiket konser. Semua persiapan administratif sudah selesai, tapi kita masih perlu menunggu izin masuk,” kata Eric Balchunas, Analis Senior ETF Bloomberg.
Balchunas dan rekannya, James Seyffart, menilai ETF berbasis Litecoin memiliki peluang persetujuan lebih tinggi dibanding produk kripto lainnya. Alasannya, Litecoin telah secara resmi dikategorikan sebagai komoditas oleh CFTC (Commodity Futures Trading Commission) sejak 2021. Klasifikasi ini menghindarkan Litecoin dari status sekuritas yang kerap menjadi ganjalan utama persetujuan ETF aset kripto oleh SEC.
“Litecoin berada di posisi unik. Regulator AS sudah jelas menyebutnya komoditas, mirip dengan Bitcoin. Ini mengurangi risiko penolakan SEC terkait klasifikasi aset,” tambah Seyffart. Sebagai perbandingan, Ethereum masih menghadapi ketidakpastian status regulasi meski ETF spot-nya juga sedang dalam antrean persetujuan.
Meski demikian, SEC belum memberikan sinyal jelas mengenai jadwal keputusan untuk ETF LTCC. Proses persetujuan bisa memakan waktu berbulan-bulan, tergantung dinamika politik dan regulasi terkini. Untuk sekadar informasi, DTCC bukanlah lembaga yang menyetujui ETF, melainkan hanya memastikan mekanisme perdagangan siap jika produk tersebut diluncurkan.
Langkah Canary Capital ini mencerminkan optimisme industri terhadap aset kripto di tengah tren institutionalisasi pasar. Jika disetujui, LTCC akan menjadi ETF Litecoin pertama di dunia dan memperluas pilihan investasi digital bagi investor ritel maupun institusi. Namun, para analis mengingatkan: “Ini baru babak awal. Tantangan terbesar tetap ada di tangan SEC.”