Presiden Argentina, Javier Milei, tiba di Amerika Serikat pada 20 Februari dalam rangka kunjungan diplomatik yang mencakup pertemuan penting dengan berbagai tokoh berpengaruh. Dalam kunjungan ini, Milei berencana membahas kerja sama ekonomi, investasi, serta memperkuat hubungan bilateral antara Argentina dan Amerika Serikat. Namun, di balik agenda resmi ini, banyak yang menilai bahwa perjalanan ini juga bertujuan untuk meredam dampak negatif skandal mata uang kripto memecoin LIBRA yang telah mengguncang pemerintahannya. Skandal ini, yang oleh media lokal Argentina disebut sebagai “Cryptogate,” telah menimbulkan polemik dan merusak citra politik Milei dalam negeri.
Menurut laporan Bloomberg, Presiden Milei akan bertemu dengan beberapa tokoh penting selama kunjungannya, termasuk pengusaha visioner Elon Musk. Pertemuan ini diyakini akan membahas potensi investasi dan inovasi teknologi yang dapat membantu mendorong pertumbuhan ekonomi Argentina. Elon Musk, yang dikenal sebagai pendukung kebijakan ekonomi berbasis kebebasan pasar, memiliki visi yang sejalan dengan kebijakan ekonomi libertarian yang diusung Milei. Kedekatan keduanya menjadi sorotan mengingat pentingnya kerja sama Argentina dengan investor global dalam mengatasi tantangan ekonomi yang dihadapinya.
Selain bertemu dengan Musk, Milei juga dijadwalkan melakukan pertemuan dengan Kristalina Georgieva, Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF). Pertemuan ini diperkirakan akan berfokus pada negosiasi ulang program bailout IMF yang saat ini menjadi salah satu faktor penting dalam stabilitas ekonomi Argentina. Pemerintahan Milei tengah menghadapi tekanan besar akibat inflasi tinggi dan defisit fiskal yang masih menjadi tantangan utama. Oleh karena itu, pertemuan dengan IMF menjadi krusial dalam upaya mencari solusi keuangan yang berkelanjutan bagi Argentina.
Namun, meskipun memiliki agenda resmi yang kuat, banyak analis politik menilai bahwa kunjungan ini juga merupakan upaya Milei untuk mengalihkan perhatian publik dari skandal memecoin LIBRA. Skandal ini melibatkan dugaan manipulasi pasar aset kripto dan keterlibatan beberapa pihak yang dekat dengan pemerintahan Milei, sehingga menimbulkan kontroversi dan perdebatan luas di Argentina. Sejumlah oposisi dan pengamat politik menilai bahwa skandal ini dapat mengancam legitimasi kepemimpinan Milei serta mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahannya.
Dalam kunjungannya ke AS, Milei juga dijadwalkan menjadi pembicara di Konferensi Aksi Politik Konservatif (CPAC), sebuah forum politik bergengsi yang dikenal sebagai wadah bagi gerakan konservatif di Amerika Serikat. Acara ini juga memiliki keterkaitan erat dengan mantan Presiden Donald Trump, yang merupakan salah satu tokoh konservatif paling berpengaruh di AS. Kehadiran Milei di CPAC diharapkan dapat memperkuat citranya di kancah politik internasional serta membangun hubungan lebih erat dengan jaringan politik konservatif global.
Perjalanan diplomatik ini akan menjadi ujian bagi Milei dalam menjaga stabilitas politik dan ekonomi Argentina, sekaligus menguji kemampuannya dalam menghadapi tekanan domestik yang semakin meningkat. Dengan berbagai pertemuan strategis yang telah dijadwalkan, hasil dari kunjungan ini akan menjadi faktor kunci dalam menentukan arah kebijakan pemerintahan Milei di bulan-bulan mendatang. Sementara itu, publik dan para analis akan terus mencermati apakah perjalanan ini mampu membawa dampak positif bagi Argentina atau hanya menjadi strategi untuk menutupi kontroversi yang sedang berkembang.