Robert Kiyosaki, penulis buku keuangan terkenal Rich Dad Poor Dad, mengungkapkan pandangan terbarunya mengenai Bitcoin. Setelah bertahun-tahun mengandalkan logam mulia seperti emas dan perak sebagai alat lindung nilai, ia kini semakin yakin bahwa Bitcoin memiliki potensi keuntungan terbesar di masa depan.
Dalam pernyataan terbarunya, Kiyosaki menyebutkan bahwa ia berencana untuk melepas kepemilikan emas dan peraknya guna mengakumulasi lebih banyak Bitcoin. Ia bahkan memperkirakan bahwa harga Bitcoin dapat melonjak hingga $250.000 pada tahun 2025.
Salah satu alasan utama di balik keputusan ini adalah meningkatnya utang nasional Amerika Serikat, yang saat ini telah melampaui $36,2 triliun. Kiyosaki menyoroti kebijakan moneter pemerintah AS yang semakin tidak terkendali, terutama dengan pencetakan uang dalam jumlah besar—diperkirakan mencapai $1 triliun setiap 90 hari. Menurutnya, kebijakan tersebut menyebabkan depresiasi mata uang fiat secara signifikan, sehingga meningkatkan daya tarik aset alternatif seperti Bitcoin.
“Selama bertahun-tahun, saya mengandalkan emas dan perak untuk melestarikan kekayaan. Namun kini, saya semakin percaya pada Bitcoin karena nilai uang kertas terus merosot, dan tidak ada otoritas yang mampu menghentikan penurunan tersebut,” ujarnya.
Kiyosaki bukan satu-satunya figur keuangan yang melihat Bitcoin sebagai aset perlindungan dari ketidakstabilan ekonomi global. Seiring dengan meningkatnya tekanan inflasi dan kekhawatiran terhadap kebijakan moneter, semakin banyak investor institusional dan individu yang mulai mempertimbangkan Bitcoin sebagai alternatif investasi jangka panjang.
Meski demikian, pasar kripto tetap memiliki volatilitas tinggi, dan prediksi harga selalu bergantung pada berbagai faktor, termasuk regulasi, adopsi institusional, serta kondisi ekonomi makro global. Dengan meningkatnya perhatian terhadap Bitcoin, para investor diingatkan untuk selalu melakukan riset mendalam sebelum mengambil keputusan investasi.