Bank of America dan Industri Keuangan Sambut Perubahan Regulasi Kripto di Bawah Pemerintahan Trump

Bank of America dan Industri Keuangan Sambut Perubahan Regulasi Kripto di Bawah Pemerintahan Trump

Dengan pemerintahan Trump yang baru mengambil alih kendali di Washington, raksasa perbankan global menunjukkan optimisme dalam memperluas bisnis kripto mereka. Sikap Presiden Trump yang pro-kripto, ditambah dengan perubahan regulasi seperti pengunduran diri Gary Gensler sebagai Ketua Securities and Exchange Commission (SEC), telah membuka jalan bagi era transformasi dalam inovasi keuangan.

Pada hari Selasa, CEO Bank of America, Brian Moynihan, dalam wawancaranya dengan CNBC, membagikan pandangannya tentang lanskap keuangan yang terus berkembang. Ketika ditanya oleh Andrew Ross Sorkin dari program “Squawk Box” mengenai posisi bank terhadap cryptocurrency di bawah pemerintahan baru, Moynihan menyoroti potensi aset digital untuk diintegrasikan ke dalam sistem keuangan tradisional. Ia menyatakan bahwa jika regulasi yang tepat diterapkan, industri perbankan akan siap mengadopsi cryptocurrency sebagai metode pembayaran.

Perubahan kepemimpinan di SEC juga menjadi faktor penting dalam dinamika ini. Gary Gensler, yang dikenal dengan pendekatan ketatnya terhadap industri kripto, mengumumkan pengunduran dirinya efektif pada 20 Januari 2025, bertepatan dengan pelantikan Presiden Trump. Selama masa jabatannya, Gensler mengambil tindakan tegas terhadap berbagai proyek kripto, yang menyebabkan ketegangan antara SEC dan industri tersebut. Pengunduran dirinya diharapkan membawa pendekatan yang lebih ramah terhadap aset digital di bawah kepemimpinan baru.

Sebagai tanggapan atas perubahan ini, pasar cryptocurrency menunjukkan reaksi positif. Harga Bitcoin, misalnya, mencapai rekor tertinggi baru, melampaui $109.000, didorong oleh ekspektasi perubahan regulasi yang menguntungkan. Presiden Trump menandatangani perintah eksekutif yang membentuk kelompok kerja untuk meninjau regulasi aset digital dan mempertimbangkan pembentukan cadangan bitcoin nasional, meskipun belum sampai pada penerapan mata uang digital bank sentral (CBDC).

Selain itu, Senator Cynthia Lummis ditunjuk untuk memimpin Subkomite Perbankan Senat untuk Aset Digital. Ia berencana memperkenalkan undang-undang komprehensif terkait cryptocurrency dan mendorong pembentukan cadangan strategis bitcoin untuk memperkuat dolar AS. Lummis telah mengadvokasi agar AS mengakumulasi 1 juta bitcoin selama lima tahun ke depan.

Di sektor perbankan, CEO BlackRock, Larry Fink, bersama dengan Brian Moynihan, menyerukan kerangka regulasi yang lebih jelas dan mendorong tokenisasi obligasi serta saham untuk mendemokratisasi investasi dan memfasilitasi adopsi kripto. Moynihan menekankan bahwa dengan regulasi yang tepat, sistem perbankan akan siap mengadopsi cryptocurrency sebagai metode pembayaran, menambahkan bahwa bank telah mempelajari teknologi blockchain selama bertahun-tahun.

Transformasi regulasi ini juga mendorong lembaga keuangan lainnya untuk mengambil langkah serupa. JPMorgan Chase, Goldman Sachs, dan Citigroup telah mengindikasikan rencana mereka untuk memperluas layanan aset digital. JPMorgan, yang sebelumnya skeptis terhadap cryptocurrency, kini mengembangkan solusi berbasis blockchain untuk transaksi institusional. Goldman Sachs telah memperluas divisi perdagangan kripto mereka, sementara Citigroup memperkenalkan layanan penyimpanan aset digital untuk klien institusional.

Di sisi lain, perubahan ini juga berdampak pada kebijakan moneter dan ekonomi makro. Federal Reserve telah mengindikasikan bahwa mereka akan meninjau dampak adopsi aset digital dalam kebijakan suku bunga dan stabilitas keuangan. Beberapa analis memperingatkan bahwa lonjakan harga Bitcoin yang didorong oleh kebijakan baru ini dapat memicu volatilitas yang lebih besar dalam pasar keuangan.

Reaksi dari komunitas kripto juga beragam. Pendukung Bitcoin melihat kebijakan ini sebagai langkah positif menuju adopsi yang lebih luas, sementara beberapa pihak khawatir bahwa keterlibatan pemerintah dapat mengarah pada kontrol yang lebih ketat dalam jangka panjang. Meski begitu, optimisme tetap tinggi, dengan banyak investor dan pengembang teknologi blockchain melihat peluang besar dalam lingkungan regulasi yang lebih ramah.

Sementara itu, pemerintah negara lain juga mengamati perubahan kebijakan AS dengan seksama. Uni Eropa telah memperkenalkan regulasi Markets in Crypto-Assets (MiCA) yang bertujuan untuk menciptakan kerangka kerja yang lebih jelas bagi industri kripto di Eropa. China, yang sebelumnya melarang aktivitas perdagangan kripto, kini mulai melunak dengan menguji coba mata uang digital bank sentralnya (CBDC) dalam skala yang lebih besar. Jepang dan Korea Selatan juga mempertimbangkan kebijakan baru untuk menyesuaikan diri dengan tren global.

Dalam konteks ini, perusahaan teknologi besar seperti Tesla, MicroStrategy, dan Square terus meningkatkan kepemilikan Bitcoin mereka. CEO MicroStrategy, Michael Saylor, telah lama menjadi pendukung utama Bitcoin dan menyambut baik kebijakan baru ini. Ia menyatakan bahwa langkah AS dalam mendukung aset digital akan memperkuat posisi Bitcoin sebagai aset lindung nilai di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Di sektor ritel, perusahaan seperti PayPal dan Visa semakin memperluas layanan mereka dalam transaksi kripto. PayPal telah mengumumkan integrasi penuh dengan berbagai cryptocurrency, memungkinkan pelanggan untuk membeli, menyimpan, dan bertransaksi menggunakan aset digital. Visa juga telah menjalin kemitraan dengan berbagai penyedia dompet digital untuk memfasilitasi pembayaran berbasis kripto di seluruh dunia.

Namun, tantangan tetap ada. Keamanan siber dan perlindungan konsumen menjadi perhatian utama seiring meningkatnya penggunaan aset digital. Kasus peretasan dan pencucian uang dalam industri kripto masih menjadi masalah yang perlu diatasi melalui regulasi yang tepat. Oleh karena itu, pemerintahan Trump diharapkan dapat menyeimbangkan inovasi dengan perlindungan terhadap risiko yang terkait dengan aset digital.

Secara keseluruhan, kebijakan baru yang lebih ramah terhadap cryptocurrency di bawah pemerintahan Trump telah menciptakan momentum bagi industri kripto untuk berkembang lebih pesat. Dengan dukungan dari regulator, bank, dan perusahaan teknologi, aset digital berpotensi menjadi bagian integral dari sistem keuangan global. Masa depan cryptocurrency di AS kini lebih menjanjikan dibandingkan sebelumnya, membuka peluang besar bagi investor dan inovator di seluruh dunia.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *