CEO Coinbase, Brian Armstrong, baru-baru ini menyerukan fleksibilitas dalam regulasi terkait proses pencatatan aset digital di platformnya. Hal ini disampaikan di media sosial X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter), di mana Armstrong mengungkapkan bahwa Coinbase sedang meninjau ulang prosedur pencatatan mereka. Saat ini, proses pencatatan di Coinbase melibatkan pemeriksaan ketat terhadap aset digital berdasarkan standar hukum, kepatuhan, dan keamanan teknis sebelum aset tersebut dapat diperdagangkan di platform. Namun, Armstrong mengusulkan pendekatan yang lebih inklusif untuk masa depan.
Usulan Baru: Semua Token Diizinkan Secara Default
Armstrong menyatakan bahwa ia ingin mengadopsi pendekatan di mana semua token akan diizinkan secara default. Hanya token yang memiliki ulasan buruk dari pelanggan atau data on-chain yang mencurigakan yang akan diblokir dari platform. Pendekatan ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dalam menghadapi jumlah altcoin yang terus bertambah. Armstrong percaya bahwa pendekatan ini dapat membantu mempercepat inovasi di industri kripto, yang sering kali terhambat oleh regulasi yang terlalu kaku.
Tantangan Regulasi di Amerika Serikat
Armstrong juga menyoroti tantangan regulasi di Amerika Serikat, yang dianggapnya kurang mendukung perkembangan industri kripto. Ia mengungkapkan bahwa ketidakjelasan regulasi membuat banyak pengguna kripto di AS merasa frustrasi. Sebagai perbandingan, Armstrong menyebut bahwa negara-negara G20 lainnya telah membuat kemajuan signifikan dalam menciptakan kerangka regulasi yang lebih jelas untuk industri kripto.
Menurut Armstrong, AS berisiko kehilangan posisinya sebagai pemimpin dalam inovasi teknologi jika tidak segera mengadopsi regulasi yang lebih fleksibel dan mendukung. Ia optimistis bahwa regulasi yang jelas tidak hanya akan mendorong pertumbuhan industri kripto tetapi juga memberikan manfaat ekonomi yang besar bagi Amerika Serikat.
Kritik terhadap Pendekatan Anti-Kripto
Armstrong juga mengkritik beberapa senator AS yang berencana memperketat regulasi terkait aset kripto. Menurutnya, menjadi anti-kripto adalah strategi politik yang buruk, terutama mengingat popularitas kripto yang terus meningkat di kalangan masyarakat. Sebuah survei menunjukkan bahwa 52 juta orang Amerika telah menggunakan kripto, dan 38% generasi muda percaya bahwa kripto dapat meningkatkan peluang ekonomi.
Armstrong menekankan bahwa regulasi yang terlalu ketat dapat menghambat inovasi dan mendorong perusahaan kripto untuk pindah ke negara lain yang lebih ramah terhadap industri ini. Ia juga menekankan pentingnya mendengarkan suara masyarakat dan komunitas pengguna kripto dalam merumuskan kebijakan.
Fokus pada Stablecoin
Selain altcoin, Armstrong juga membahas stablecoin dan dampak regulasi terhadap aset ini. Ia memprediksi bahwa regulasi di masa depan mungkin akan mengharuskan penerbit stablecoin untuk sepenuhnya mendukung token mereka dengan aset seperti obligasi pemerintah AS. Penerbit stablecoin juga kemungkinan besar akan diwajibkan untuk menjalani audit berkala guna memastikan transparansi dan keandalan.
Sebagai contoh, Armstrong menyebut Tether (USDT) sebagai salah satu penerbit stablecoin yang mungkin terpengaruh oleh regulasi ini. Jika Tether tidak mematuhi persyaratan regulasi, Coinbase mungkin akan mempertimbangkan untuk menghapus USDT dari platformnya di AS. Langkah ini menunjukkan komitmen Coinbase untuk mematuhi regulasi yang ada sekaligus melindungi pengguna dari risiko yang tidak diinginkan.
Dampak Bagi Industri Kripto
Pendekatan fleksibel yang diusulkan Armstrong dapat membawa dampak besar bagi industri kripto secara keseluruhan. Dengan mengizinkan lebih banyak token untuk diperdagangkan di platform seperti Coinbase, pasar kripto dapat menjadi lebih dinamis dan inklusif. Namun, ini juga membawa tantangan baru, seperti memastikan keamanan dan keandalan aset digital yang diperdagangkan.
Selain itu, pendekatan ini dapat membantu meningkatkan adopsi kripto di kalangan masyarakat. Dengan lebih banyak pilihan aset digital, pengguna memiliki peluang lebih besar untuk menemukan aset yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi mereka. Armstrong percaya bahwa ini adalah langkah penting untuk mendorong pertumbuhan industri kripto dalam jangka panjang.
Kejelasan Regulasi sebagai Kunci
Armstrong terus menekankan pentingnya kejelasan regulasi dalam mendukung pertumbuhan industri kripto. Ia menyebut bahwa regulasi yang jelas dan adil tidak hanya akan melindungi pengguna tetapi juga memberikan kepastian bagi pelaku industri. Dengan adanya kejelasan regulasi, perusahaan kripto dapat lebih fokus pada inovasi tanpa harus khawatir tentang ketidakpastian hukum.
Dalam konteks ini, Armstrong berharap bahwa pemerintah AS akan segera mengambil langkah konkret untuk menciptakan kerangka regulasi yang mendukung. Ia percaya bahwa regulasi yang terlalu kaku atau tidak jelas hanya akan menghambat pertumbuhan industri dan mendorong inovasi ke luar negeri.
Kesimpulan
Brian Armstrong telah memberikan pandangan yang jelas tentang arah yang ingin diambil Coinbase dalam menghadapi tantangan regulasi dan pertumbuhan industri kripto. Dengan usulan untuk mengizinkan semua token secara default dan fokus pada kejelasan regulasi, Armstrong berharap dapat menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan inovatif bagi pengguna kripto.
Namun, keberhasilan pendekatan ini akan sangat bergantung pada respons dari regulator dan pelaku industri lainnya. Dengan meningkatnya tekanan untuk menciptakan regulasi yang lebih ketat, Armstrong dan Coinbase menghadapi tantangan besar dalam mewujudkan visi mereka. Meski demikian, langkah-langkah yang diambil Armstrong menunjukkan komitmen yang kuat untuk mendukung pertumbuhan industri kripto dan menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi teknologi blockchain di Amerika Serikat dan seluruh dunia.